- 01/05/2025
- Posted by: manager
- Category: Sales & Marketing Property

Mengelola bisnis yang sehat dan berkelanjutan tak lepas dari pemahaman mendalam tentang kondisi keuangan. Dua indikator utama yang wajib diketahui oleh pelaku usaha adalah omset dan profit. Meski sering terdengar dalam dunia bisnis, tidak semua pelaku usaha memahami cara menghitung dan memanfaatkannya untuk pengambilan keputusan strategis. Padahal, mengetahui omset dan profit dengan tepat bisa menjadi pondasi dalam menentukan arah pertumbuhan usaha.
Apa Itu Omset dan Mengapa Penting?
Omset adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dalam suatu periode tertentu. Angka ini sering disebut juga sebagai pendapatan kotor karena belum dikurangi dengan beban atau biaya lainnya. Dalam praktiknya, omset menjadi acuan awal untuk menilai performa penjualan sebuah bisnis.
Contoh perhitungan omset sederhana: Jika Anda menjual 100 unit produk seharga Rp500.000 per unit, maka: Omset = 100 x Rp500.000 = Rp50.000.000
Jika Anda menjual lebih dari satu jenis produk, Anda bisa menjumlahkan total dari masing-masing kategori. Misalnya, penjualan meja dan kursi:
- Meja: 30 unit x Rp600.000 = Rp18.000.000
- Kursi: 60 unit x Rp300.000 = Rp18.000.000 Total omset = Rp36.000.000
Perhitungan omset tidak hanya berguna untuk mengetahui total pendapatan, tetapi juga bisa menjadi dasar perbandingan antar periode. Anda bisa menghitung persentase pertumbuhan omset dengan rumus:
Persentase = (Omset akhir – Omset awal) / Omset awal x 100%

- Dapatkan Video books Distributorship Management dengan Klik DI SINI atau DI SINI(SHOPEE)
Profit: Ukuran Utama Keberhasilan Bisnis
Jika omset menunjukkan pendapatan kotor, maka profit mencerminkan pendapatan bersih setelah dikurangi seluruh biaya. Profit inilah yang menggambarkan seberapa efisien bisnis Anda dalam menghasilkan keuntungan.
Rumus sederhana untuk menghitung profit: Profit = Omset – Total Biaya
Total biaya di sini mencakup:
- Biaya produksi (HPP)
- Gaji karyawan
- Biaya operasional dan pemasaran
- Beban lain-lain
Contoh: Sebuah perusahaan memperoleh omset Rp500 juta dalam satu bulan, dengan total biaya Rp300 juta. Maka profitnya adalah: Profit = Rp500 juta – Rp300 juta = Rp200 juta
Untuk usaha kecil, rumus bisa disederhanakan menjadi: Profit = Pendapatan – HPP – Beban – Pajak (PPh)
Laporan profit ini akan membantu pemilik usaha mengevaluasi efisiensi bisnis, menarik investor, serta menilai kesiapan ekspansi.
Menghitung Margin Penjualan untuk Menilai Efisiensi
Tak hanya omset dan profit, margin penjualan juga penting untuk mengetahui seberapa besar keuntungan dari tiap produk yang dijual. Rumus margin penjualan:
Margin = (Harga jual – HPP) / HPP x 100%
Contoh: Jika biaya produksi sebuah produk adalah Rp200.000 dan harga jualnya Rp500.000, maka: Margin = (Rp500.000 – Rp200.000) / Rp200.000 x 100% = 150%
Semakin tinggi margin, semakin besar keuntungan yang didapat dari produk tersebut. Ini dapat membantu Anda dalam menentukan strategi harga dan memilih produk unggulan.

- Ingin membangun tim penjualan? Dapatkan video books Kunci sukses membangun tim penjualan yang handal. Dengan klik DI SINI atau DI SINI ( SHOPEE)
Strategi Meningkatkan Omset dan Profit Secara Berkelanjutan
Mengetahui cara menghitung omset dan profit belum cukup. Anda juga harus tahu bagaimana meningkatkan kedua indikator ini untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa strateginya:
1. Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan
Konsumen akan kembali jika mereka puas. Kualitas yang baik meningkatkan loyalitas pelanggan dan potensi pembelian berulang. Selain itu, produk berkualitas memungkinkan Anda menaikkan harga tanpa takut kehilangan pasar.
2. Perluas Variasi Produk
Menambah variasi produk atau layanan bisa membuka ceruk pasar baru. Dengan pendekatan ini, Anda dapat menjangkau lebih banyak segmen pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.
3. Optimalkan Strategi Penjualan dan Promosi
Manfaatkan pemasaran digital seperti SEO, media sosial, dan iklan berbayar untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Anda juga bisa menawarkan promo bundling atau diskon musiman untuk menarik perhatian.
4. Manfaatkan Teknologi dan Data
Gunakan software akuntansi atau aplikasi penjualan untuk mencatat omset dan profit secara real-time. Dengan data yang akurat, Anda bisa menganalisis tren dan membuat keputusan yang lebih tepat.
5. Perluas Jangkauan Pasar
Cobalah menjual melalui marketplace, membuka cabang baru, atau menjalin kerja sama B2B. Semakin luas pasar yang Anda jangkau, semakin besar peluang menaikkan omset dan profit.
Penutup
Memahami dan mampu menghitung omset serta profit adalah kunci untuk menjalankan bisnis yang profesional dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya bisa menilai performa bisnis, tetapi juga mengarahkannya menuju pertumbuhan yang optimal.
Jika Anda membutuhkan pendampingan untuk mengelola keuangan usaha, menyusun laporan profit yang akurat, atau strategi meningkatkan omset bisnis Anda, silakan hubungi kami melalui WhatsApp di 0818521172. Kami siap membantu Anda mengembangkan bisnis dengan pendekatan yang lebih cerdas dan berbasis data.