MENJADI PENJUAL PROFESIONAL ALA SUN TZU

Pada persaingan bisnis yang semakin kompetitif menjual produk dirasa semakin sulit. Permasalahannya bukannya para penjual tidak bisa melakukan dengan baik. Tetapi persoalan yang paling mendasar adalah para penjual lupa pada akar konsep penjualan itu sendiri. Para penjual karena kepentingan memburu taget maka ia menghalalkan segala cara tanpa mengindahkan kepuasan pelanggan dan konsep re-order. Pada saat penulis membaca buku strategi perang Sun Tzu tiba-tiba menemukan benang merahnya, bahwa antara menjual dan berperang sebenarnya sama. Berperang membutuhkan perencanaan, strategi dan taktik, begitu pula dalam menjual juga dibutuhkan perencanaan, strategi dan taktik.

Supaya berhasil menuju medan perang memerlukan rute perjalanan, sama halnya dalam menjual perlu rute kunjungan agar pelanggan dapat dikelola secara efektif. Panglima perang akan melihat signal peperangan dimulai atau tidak, didalam penjualan ternyata penjual wajib mengetahui signal apakah konsumen berminat membeli atau tidak. Prajurit Sun Tzu selalu menyiapkan peralatan perangnya, begitu pula para penjual akan menyiapkan perangkat menjualnya. Prajurit Sun Tzu jika ingin menang di medan peperangan membutuhkan banyak latihan perang, sedangkan para penjual jika ingin berhasil selalu meningkatkan selling skill. Ketika berangkat ke medan perang prajurit membutuhkan semangat dengan cara menabuh tambur, dan para penjual membutuhkan motivasi secara terus menerus.

Di dalam berperang prajurit Sun Tzu membutuhkan perbekalan, sedangkan pelanggan membutuhkan perbekalan dalam bentuk persediaan produk. Kalau dalam berperang Sun Tzu menyusun strateginya pada bilah-bilah kayu, maka para penjual menyusun angka penjualan dalam bentuk laporan. Prajurit memerlukan penghiburan, sementara itu pelanggan yang membutuhkan entertain. Memenangkan peperangan adalah salah satu cara Sun Tzu memuaskan sang raja, maka para penjual agar berhasil haruslah memuaskan pelanggannya. Akhirnya keberhasilan berperang ternyata tergantung pada kepemimpinan panglima perang, sedangkan keberhasilan penjualan tergantung pada sang leader.

Buku ini sangat menarik karena ditulis oleh sang penulis berdasarkan berbagai pengalaman di sales dan marketing selama kurun waktu 24 tahun di berbagai industri. Buku yang sangat berharga ini patut dimiliki para calon penjual, penjual senior maupun yang berminat pada penjualan untuk meningkatkan keterampilan menjualnya terutama di era yang semakin sulit ini. Good luck & Spirit of Sun Tzu!