DISAAT KRISIS APAKAH BERMAIN AMAN ITU AMAN?

Di saat perekonomian makro internasional yang sedang bergejolak tentu memiliki dampak pada perekonomian dalam negeri, khususnya kepada para pelaku usaha di dalam negeri, mereka mulai mengeluh tentang turunnya penjualan karena sepinya orderan produk pada belakangan ini. Kondisi yang sulit ini  sampai kapan akan terus berlanjut?

Beberapa tindakan yang dilakukan adanya kondisi iklim usaha yang serba tidak nyaman ini adalah para pelaku bisnis mulai merevisi target dan sasaran bisnisnya dalam porsi lebih kecil, yaitu asalkan bisa bertahan saja sampai kondisi ekonomi dapat pulih kembali, atau dengan kata lain para perusahaan tersebut memasuki mode survival.

Melakukan efisiensi di dalam perusahaan menjadi pilihan pertama yang dilakukan oleh para pemilik usaha. Bermain aman sambil menahan diri untuk mengurangi pengeluaran operasional dan tidak melakukan investasi bisa menjadi alternatif. Namun apakah itu menjadi pilihan terbaik dalam menghadapi krisis perekonomian sekarang ini? Memilih untuk bertahan saja dengan mengetatkan anggaran akan membuat pemimpin perusahaan bersikap paranoid atau terlalu kuatir yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan yang stagnan atau itu-itu saja.

Ibaratnya mata uang yang ada dua sisi, sebenarnya sisi yang satu tentunya tidak ada peluang, tetapi sisi lainnya terdapat peluang untuk membawa perusahaan kepada kondisi yang lebih baik.

Merefleksikan kondisi perusahaan secara khusus dalam masa krisis ini bisa menjadi sebuah langkah cerdas yang dilakukan oleh para pemilik usaha . Melihat ke dalam internal perusahaan dan mengamati proses operasional yang sudah berjalan sehingga dapat memberikan inspirasi dan ide untuk memajukan perusahaan. Sebagai contoh melihat potensi mesin yang belum full capacity dan memberdasayakan sumber daya lainnya yang selama ini sangat dibutuhkan industri lainnya dan dilupakan karena kesibukan di proses bisnis inti.

Namun, kadang kala ada waktunya dimana para pemilik usaha yang karena terlalu sering terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan menjadi terbiasa dan tidak peka terhadap kondisi perusahaan yang menurutnya itu sudah baik. Sehingga diperlukan kehadiran pihak ketiga yang memiliki keahlian yang sesuai.

Kehadiran seorang konsultan bisnis yang diharapkan membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan bertindak sebagai mata ketiga dalam melakukan penelusuran secara terintegrasi terhadap kondisi internal perusahaan. Hal ini sangat berguna dalam melakukan perbaikan atau improvement terhadap operasional bisnis perusahaan.

Di samping itu, seorang konsultan atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman dapat menjadi tempat untuk brainstorming dan berdiskusi sambil melihat peluang bisnis yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Termasuk dalam menghadapi berbagai macam tantangan dalam waktu dekat ini yang apabila perusahaan belum siap maka akan menjadi sebuah kesia-siaan saja. Serta peluang yang ada akan diambil lebih dulu oleh pesaing atau pebisnis lainnya. Semoga artikel ini menjadi inspirasi. Stan W, ST,MBA.