RIP IPOD (MATI KARENA DISRUPSI)

Kali ini Groedu Internasional consultant Surabaya, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Malang, Denpasar, Palembang, Medan dan kota besar lainnya, sedang akan membahas mengenai product life cycle (PLC). Seperti yang diketahui bahwa produk memiliki masa hidup yang tentunya tidak bisa diprediksi, tetapi ada pula produk yang memiliki PLC yang bisa diprediksi sehingga dalam hal ini perusahaan bisa melakukan persiapan dengan strategi pemasaran yang jitu. Dibawah ini kami akan membahas mengenai IPOD yang disuntik mati berdasarkan tulisan Yuswohadi di Media social, seperti di bawah ini :

Tragis!!! iPod disuntik mati setelah 20 tahun menjadiH produk legendaris yang membuka jalan bagi Apple mjd the most valuable company on earth saat ini.

Baca juga artikel : membangun tim penjualan produk consumer UKM maupun B2B

Berikut 3 pelajaran yang bisa kita petik terkhusus terkait disrupsi.

#1. AVOID INNOVATOR’S DILEMMA

Prof. Clay Chistensen mengatakan, setiap inovator selalu akan menghadapi dilema dimana, ketika perusahaan sukses melakukan terobosan inovasi, maka ia akan menghadapi tantangan disrupsi dari terobosan inovasi berikutnya yang lebih baik dan lebih murah. Apple punya cara cespleng untuk menghindari dilema ini, yaitu dengan MENGANIBALISASI inovasi lamanya dengan inovasi yang lebih baru. iPod mati karena DIKANIBALISASI oleh iPhone.

#2. DISRUPT YOURSELF

Kesalahan terbesar Kodak tak lolos dari lubang jarum disrupsi adalah, karena ia tak punya nyali MENDISRUPSI DIRINYA. Apple punya nyali itu. Persis seperti dikatakan Steve Jobs, “If you don’t CANNIBALIZE yourself, someone ELSE will.” Apple berani MENDISRUPSI DIRINYA agar kelangsungan kepemimpinan pasarnya bisa sustain. Karena klo perusahaan lain yang mendisrupsi, maka habislah Apple. Itulah yang terjadi pada Kodak, Nokia, Blacberry cs. Pelajarannya: “Disrupt Yourself or someone ELSE will!!!”

#3. BE RELEVANT IS NOT THAT EASY

iPod adalah terobosan inovasi legendaris Apple. iPhone tak akan lahir jika tak “dibukakan” jalannya oleh iPod. Namun tragis, kini justru iPhone lah yang “membunuhnya”. It’s about RELEVANCE. iPod terpaksa disuntik mati karena kini sudah tak relevan lagi. Sementara iPhone sustain karena ia relevan. Kenapa iPod tak relevan? Karena iPhone menjadi layaknya VACUUM CLEANER yang “MENGHISAP” seluruh fungsi yang bisa dilakukan oleh iPod.

Baca juga artikel : persiapan anggaran untuk produk

Semoga artikel diatas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai pemasaran dan penjualan, digital marketing, silahkan hubungi kami di SINI untuk membantu perusahaan Anda dalam menyusun TIM penjualan, riset pasar, konten-konten terkait digital, kami siap mendampingi Anda.